Cara Mudah Menangani Penyakit Ngorok (CRD) Pada Ayam Kampung, Bangkok dan Broiler
1/24/2018
Add Comment
Chronic Respiratory
Disease (CRD) atau ngorok atau Air Sac
atau Sinusitis. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9
minggu. Penuluaran terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat
makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi. CRD dapat ditularkan
secara vertikal (dari induk ke anak) maupun horisontal (dari ayam sakit ke ayam
sehat baik secara langsung maupun tidak langsung seperti melalui peralatan
kandang, pegawai yang tercemar oleh bakteri) sehingga sangat memungkinkan pada
ayam umur 5 hari sudah menunjukkan gejala klinis CRD.
Pada ayam muda, CRD
menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare tampak berwarna
seperti tanah. Selain itu perlu diperhatikan pula gejala-gejala klinis lainnya
seperti adanya ingus yang keluar dari hidung, batuk dan terdengar suara ngorok
saat bernafas. Untuk memastikan diagnosa dapat dilakukan bedah ayam untuk
melihat perubahan patologi anatomi, perubahan yang tampak akibat CRD rongga
hidung berisi cairan lendir; trakea berisi cairan lendir, bengkak dan berwarna
merah kekuning-kuningan; kantung udara menjadi keruh, menebal dan mengeluarkan
eksudat katar (cairan bening).
Seorang penulis ada yang menyebutkan bahwa gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu: batuk-batuk, napas
berbunti atau ngorok, keluar cairan dari lubang hidung, nafsu makan turun,
produksi telur turun, ayam suka menggeleng gelengkan kepalanya.
Sedangkan penulis lain
mengatakan gejala yang timbul pada CRD adalah:
- ayam kehilangan napsu
makan secara tiba-tiba dan terlihat lesu
- warna bulu pucat,
kusam dan di beberapa lokasi terjadi perlengketan terutama di sekitar anus
- terjadi inkoordinasi
saraf
- tinja cair dan
berwarna putih
Baca Juga :
Pencegahan terhadap
penyakit ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cara yang paling
sederhana yaitu tidak membeli DOC dari produsen yang tidak diketahui dan
melakukan sanitasi kandang.
Untuk mengobati kasus
CRD, maka dapat diberikan antibiotik spektrum luas seperti Doctril, Proxan-S
atau Neo Meditril selama 3-5 hari (perhatikan dosis dan aturan pakai sesuai
yang tertera dikemasan obat). Setelah pengobatan selesai, berikan Vita Stress
atau Aminovit guna membantu pemulihan penyakit dan meningkatkan stamina ayam.
Guna meminimalkan
penyebaran kasus CRD di kandang, maka perhatikan:
1. Biosecurity dan
desinfeksi kandang menggunakan desinfektan seperti Antisep atau Neo Antisep
2. Bersihkan dan desinfeksi
tempat ransum dan tempat minum ayam menggunakan Medisep, Zaldes atau Mediklin
secara rutin
4. Pastikan litter tidak
terlalu basah maupun terlalu kering. Hal ini untuk mencegah kadar amonia menjadi
tinggi akibat feses yang dikeluarkan ayam Atur ventilasi udara agar sirkulasi
udara cukup serta kadar amonia tidak tinggi di dalam kandang
5. Lakukan desinfeksi air
minum dengan menggunakan Antisep atau Neo Antisep untuk meminimalkan penularan
penyakit melalui air minum (lakukan pada malam hari setelah pengobatan selesai,
jangan menggunakan air minum yang telah diberi desinfektan untuk melarutkan
obat)
Source:
artikel peternakan
medion.co.id
0 Response to "Cara Mudah Menangani Penyakit Ngorok (CRD) Pada Ayam Kampung, Bangkok dan Broiler"
Posting Komentar